JADWAL SHOLAT SEMARANG

Sabtu, 04 Juli 2009

PERGILAH KAU KARENA CINTAKU2

Bulan ramadhan hijriyah..aku diajak buka bersama dirumahnya bersama puluhan anak yatim..aku terkejut waktu tau dia adalah ketua sekaligus pendiri yayasan "bina yatima" sebuah yayasan yang ia rintis bersama teman-teman SMPnya 3 tahun lalu yang konsisten membina anak-anak yatim disekitar rumahnya
Ceritanya cukup membuatku tersentak. Bagaimana bisa diusia semuda itu dia sudah berfikir begitu mendalam, dan langsung meluapkan fikirannya dalam tindak nyata. Aku terharu waktu ia bilang "ada kebahagian tersendiri ndy waktu liat senyuman anak yatim yang kita santunin,,kalo kamu mau,,setelah jadi dokter nanti kamu bisa jadi donatur yayasanku"..katanya Aku seperti ditampar hingga tersungkur. Se-egois inikah diriku selama ini, sampai tak pernah memikirkan orang disekitarku,,bahkan tak pernah terbersit dalam fikiranku untuk berbagi kebahagiaanku bersama mereka.
Aku merasa sangaaaaaaat malu. meski dalam hati, aku merasa lebih hebat darinya...dengan motor yang kukendarai yang waktu itu hanya dimiliki 2 orang dikampusku. Memakai helm seharga biaya kuliah sa€€tu semester. Dengan penampilan yang congkak kuberjalan melangkah menuju teras rumahnya yang begitu sederhana.dipelosok desa

Tapi ternyata dibalik semua itu, ia memiliki banyak kelebihan daripada yang aku miliki saat itu. Bahkan sebenarnya ia mampu untuk punya kehidupan 3 kali lipat lebih mewah dariku. Tapi ia tidak lakukan, atas nama kesederhanaan..
Selama 2 hari aku menginap dirumahnya. tepatnya dimasjid depan rumahnya, ditemani pak Khodim, pembantu rumah tangganya yang setia. Saat sahur, ia menyuruh salah satu pegawainya untuk memanggilku makan sahur. Kita sahur bareng keluarganya..sehabis sahur kita ngobrol cuma berdua diruang tamunya. Semakin aku tau siapa sebenarnya bidadari yang aku kenal Supel dan sederhana ini. Semakin ku menyelami dalamnya samudra hatinya dan semakin banyak mutiara yang indah yang menawanku
Pagi hari yang sedikit berawan setelah 2 hari kumenginap disana aku bersiap pulang kesemarang dia menemaniku meringkas bawaanku, dan membawakan sedikit oleh-oleh untukku “ Zis, ini dari abah. Nanti buka puasa dimakan ya tapi kamu angetin dulu biar lebih enak” ucapnya sambil memberikan Lunch box warna pink yang sering dia bawa kekampus “ wah abah repot repot, tapi gapapa ding, lumayan bisa irit pengeluaran hehe..” “ Iya makanya aku kasihan ma kamu, tak taro di tasmu ya” Nina mengambil tas ranselku yang aku letakkan di dekatnya. Dengan telaten ia rapikan seisi tasku dan menyimpan luch box kesayangannya di kantong depan ranselku.
Kami berdua beranjak ke teras rumahnya aku ngobrol sambil memanaskan motor. “Zis, ati-ati lo dijalan. Ga sah ngebut-ngebut, kaya Valentine Rossi aja “ ucapnya sembari merajuk, “iya tuan putri yang cantik“ candaku sambil menyentil ujung jilbabnya. Nina melepas kepergianku dengan tatapan khawatir. " kalo cape istirahat aja, jauh lo semarang-pati.."aku tersenyum menghilangkan kegundahannya, meyakinkan ku akan baik2 saja “ salam buat abah sama ibu ya ”, “ iya nanti aku sampein” balasnya sambil melambaikan tangan padaku. Selama dua jam jam perjalanan tak terasa penuh dengan lamunan tentangnya..aku lupa kalau aku lagi puasa..astaghfirullahal'azhim
Sesampainya disemarang jam 8 pagi aku ditelfon mamaku kalo mama n keluarga lagi meluncur kebrebes kerumah eyang, kira2 6 jam lagi sampai. Mama minta aku kebrebes hari ini juga, padahal brebes semarang perlu waktu 4 jam..aku cuma punya waktu 2jam istirahat sekaligus bersiap2. Aku sms Nina bilang aku mau kebrebes sekarang. Tak kusangka ia malah menelfonku. Sepertinya ia benar2 khawatir dengan keadaanku. " Zis, semalam kamu tidur larut, trus habis sahur kamu ga tidur lagi..kamu baru aja nyampe semarang, masa langsung kebrebes??..kasian badanmu to. "..aku sungguh2 mencoba meyakinkan Ina yang memaksaku istirahat dulu, kalau aku memang lagi fit. aku bilang makasih ma dia,, iseng iseng aku menggodanya dengan sun jauh lewat hpku. aku dapat melihat senyum merona dibalik suaranya "ya udah,,tapi ati2 ya,,tetep kabari aku lo kalo istirahat dijalan"..
selama perjalanan tiga kali aku sms Ina..sekedar bilang aku lagi dimana dan meminta dia terus mendoakan perjalananku. Sesampainya diBrebes.ku isi pulsa hpku yang sudah mepet. Biar nanti bisa Sms-an sama Nina. Suatu malam aku sangat berdebar mendapat sms dari Ina. "Zis, aku mo curhat ni, jangan diketawain ya.. mmm sobatmu ni lagi jatuh cinta ni" jantungku berdegup cepat entah kenapa, aku seperti merasa dia sedang jatuh cinta padaku.. ahh anehnya, aku kok kege’eran, langsung ku balas smsnya "kenapa Nin??!!!kamu jatuh cinta...hahahahhahaha.kok bisa ya???apes bener tu cowok bisa kamu taksir..", " aaahh . jahat kamu Zis..temen lagi resah gelisah gini malah kamu godain..tapi serius Zis........"
Akhirnya ga terasa pulsa tinggal 10ribu.. Nina emang ga bilang siapa cowok yang dia suka..dia cuma minta kiat pendekatan ke aku.. karena dia tau mantan pacarku ada Sembilan. Jadi untuk urusan ini mungkin dia fikir akulah orang yang tepat.
Tapi jujur dalam hatiku aku berharap banyak, kalo pria yang dia maksud tu aku. Meski ada perasaan gundah juga, bagaimana kalo bukan aku. Aku seperti orang bingung malam itu. Aku tak mengerti perasaan yang aku alami. Aku mencoba menyelami palung terdalam dihatiku hatiku, ku coba mendengar bisikannya yang terhalus. Dan aku menemukan..ternyata memang ada bulir –bulir cinta yang mulai berkecambah. Entah kapan aku mulai mencintainya. Aku seperti tersihir oleh pesonanya. Pesona gadis berJilbab yang baru aku temui selama petiualangan cintaku. Tapi aku berkaca lagi, apa pantas seorang yang baru saja mengenal agamanya berfikir untuk jatuh cinta pada gadis berjilbab sepertinya. Apa pantas aku berharap cinta dari sosok seorang Nina, Gadis yang mempunyai kelembutan hati, ketulusan jiwah, kejernihan batinku, sedang aku berperangai kasar da egois.
Ku sungguh berfikir..bagaimana kalo memang dia sudah menambatkan hatinya pada pria lain..tapi mengapa dia begitu perhatian padaku..dan banyak sikap yang ia tunjukkan seakan iapun memendam cintanya untukku. malam itu jadi malam yang panjang untukku. Ku menatap rembulan di teras rumahku, bulan sabit yang seindah senyumanannya. Gemerlap bintang melukiskan kemilau wajahnya. Tak terasa air mata ini mengalir. Pertama kalinya aku merasakan cinta seperti ini. Kupandangi lagi smsnya tadi. Kulihat dompetku, disana ada fotoku, dia dan Agus, dan beberapa temanku saat pesta kelinci beberapa waktu lalu, aku menangis sambil menyentuh gambarnya dalam foto itu. Entahapa yang membuatku menangis.
Terkadang cinta membuat orang menangis tanpa sebab yang dia pun tau, seorang ibu menangis sesaat setelah melahirkan buah hatinya, Seorang anak menangis ketika bersimpuh dikaki ibundanya di hari raya, Seorang kekasih menangis dikala rindu pada kekasihnya. Tak ada yang bisa bercerita tentang tangisannya.

read more..

0 komentar: